Menelusuri Jejak Sejarah Islam: Petualangan Literasi di Museum Islam Indonesia

Pada Hari Kamis, 8 Februari 2024, TBM Bintang Brilliant mengadakan kegiatan spesial untuk kelompok anak-anak kelas 3 dan 4. Kegiatan tersebut di namai Tour Literasi ISLAM. Kegiatan yang berlangsung di Museum Islam Indonesia yang terletak dalam kompleks Wisata Bahari Lamongan ini menjadi sebuah perjalanan literasi yang tidak hanya mendidik, tetapi juga membawa anak-anak pada petualangan seru menelusuri jejak sejarah Islam.

Tour Literasi Islam di Museum Islam Indonesia

Museum Islam Indonesia, menjadi tempat yang memukau untuk menjelajahi perkembangan Islam sejak Zaman Kelahiran Rasulullah hingga tersebarnya ajaran Islam ke seluruh dunia. Lokasinya yang berdekatan dengan Wisata Bahari Lamongan menambah daya tariknya. 

Sebenarnya sudah lama ingin mengajak anak-anak kesini, namun kesempatan belum ada. Baru pada Awal Februari 2024 ini bisa melaksanakannya. Tanggal 8 Februari adalah tanggal merah, itu artinya tanggal libur sekolah. Mangkanya semua sepakat untuk ikut ke lokasi Tour Literasi ISLAM ini. 

Sengaja yang dibawa adalah anak-anak yang duduk di Kelas 3 & 4 karena kelas yang lebih tinggi yakni kelas 6 sudah diajak untuk Tour Literasi Majapahit di akhir Desember 2023. Sementara untuk anak-anak kelas 5 masih dalam perencanaan mau kemana. 

Jika sebelumnya anak-anak hanya bisa membaca buku pelajaran terkait sejarah Islam. Pada Tour Literasi ISLAM kali ini mereka diberikan pengalaman langsung melalui berbagai metode pembelajaran modern. Mulai dari Film dokumenter, eksplorasi benda-benda peninggalan masa lampau, dan juga teknologi 3 D. Metode ini medium yang menyajikan sejarah dengan cara yang menarik dan interaktif.

Metode Pembelajaran Berbasis Pengalaman

Penting untuk memahami bahwa metode pembelajaran memainkan peran besar dalam membangun minat anak-anak terhadap sejarah. Tour Literasi ISLAM di Museum Islam Indonesia menggunakan pendekatan yang inovatif dan menyenangkan. Belajar sejarah jadi lebih mudah dan menyenangkan. 

Pertama-tama anak-anak diajak untuk menonton Film kartun yang membawa pengetahuan baru kisah Rasulullah SAW dalam bentuk visual. Meskipun tidak ada sosok yang menampilkan Rasulullah, namun jalan cerita dalam film tersebut dipahami oleh anak-anak. Jika sebelumnya hanya membayangkan kisahnya lewat tulisan dalam buku, mereka kini bisa menontonnya lewat gambar dan juga suara. Hal ini memberikan mereka gambaran langsung tentang peristiwa sejarah Islam.

Langkah selanjutnya, anak-anak diajak untuk berkeliling melihat koleksi museum. Ada petugas atau guide yang memandu sehingga perjalanan tidak omong kosong doang. Guide itu memberi berbagai penjelasan terkait benda-benda bersejarah yang dipajang di museum. 

Penggunaan benda-benda peninggalan masa lampau memberikan dimensi nyata pada pembelajaran. Anak-anak dapat melihat secara langsung artefak sejarah. Jika tidak ada yang dimengerti, bisa langsung menanyakan. Ada berbagai tanya jawab yang berlangsung sehingga menjadikan pembelajaran jadi lebih hidup. 

Koleksi museum dilengkapi dengan scan barcode untuk pengalaman yang lebih seru. Barcode tersebut terakumulasi dalam teknologi 3D yang hasilnya memukau. Penjelasannya ada di bagian bawah postingan ini. 

Lembar LKS (Lembar Kerja Siswa): Pembelajaran yang Seru dan Menantang

Tidak hanya bergantung pada pengalaman visual, Museum Islam Indonesia juga menyediakan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk meningkatkan keterlibatan dan pemahaman anak-anak. Lembar LKS ini terbukti dapat menjadi alat yang efektif dalam mengaktifkan proses belajar, mengajak anak-anak untuk berpikir kritis, dan melibatkan diri secara langsung dalam pembelajaran.


LKS yang disiapkan tidak hanya sekadar menjawab pertanyaan, melainkan juga merancang agar anak-anak dapat merenung, berdiskusi, dan menciptakan kreativitas mereka sendiri. Rsa penasaran dengan tantangan LKS membuat anak-anak jadi lebih antusias dalam mengikuti Tour. Dengan begitu, pembelajaran tidak hanya seru, tetapi juga menantang, membawa anak-anak lebih jauh dalam pemahaman mereka tentang sejarah Islam.

Memanfaatkan Teknologi 3D dalam Pembelajaran

Penggunaan teknologi 3D menjadi salah satu poin penting dalam merancang pembelajaran yang menarik. Anak-anak tidak hanya belajar tentang sejarah, tetapi mereka merasakannya. Dengan bantuan teknologi ini, mereka dapat melihat peristiwa sejarah secara lebih dekat, seolah-olah berada di tengah-tengah kejadian tersebut.

Hal ini memberikan dimensi baru pada pembelajaran sejarah. Anak-anak dapat memahami konteks sejarah secara lebih mendalam dan merasakan dampaknya. Teknologi 3D membawa sejarah kepada mereka, membuatnya hidup dan relevan.


Belajar Sejarah yang Tidak Membosankan

Melalui Tour Literasi ISLAM ini, TBM Bintang Brilliant membuktikan bahwa belajar sejarah tidak lagi harus membosankan. Dengan pendekatan yang inovatif dan beragam, anak-anak tidak hanya menjadi penonton pasif, tetapi aktor utama dalam pembelajaran mereka sendiri.

Ruang kelas yang terbuka di Museum Islam Indonesia memberikan kesempatan untuk belajar tanpa batasan dinding kelas tradisional. Anak-anak dapat menyelami atmosfer sejarah dengan langsung, menciptakan hubungan yang lebih kuat dengan materi pembelajaran.



Tidak ada komentar

Harap berkomentar dengan sopan dan sesuai topik

Gambar tema oleh 5ugarless. Diberdayakan oleh Blogger.