Mencetak Generasi Unggul Dengan Membaca

Menjadi generasi yang unggul tentunya bukan sebuah kebetulan yang bisa didapatkan dengan cepat. Generasi unggul dihasilkan dari berbagai proses yang dimulai semenjak usia dini. Dari usia di dalam kandungan sampai usia yang matang. Proses mencetak generasi unggul tentunya memerlukan dukungan dari semua pihak, mulai dukungan keluarga, lingkungan, hingga dukungan pemerintah.



Tulisan kali ini masih berkaitang dengan postingan yang lalu berjudul : 4 Cara Sederhana Mencetak Generasi Unggul. Di dalam artikel tersebut disebutkan bahwasanya membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul bisa dimulai dari kebiasaan membaca. Kegiatan membaca serat akan makna. Semakin banyak membaca, semakin banyak informasi yang bisa di dapatkan.  

Manfaat membaca begitu banyak, namun kadang tidak menyadarinya.  Ternyata dengan membaca, otak akan penuh dengan ide serta inspirasi. Informasi-informasi yang terdapat dalam bacaan akan menciptakan kreasi serta inovasi-inovasi baru.Baca juga : Jika Rajin Membaca Terus Mau Jadi Apa?
Dari bahan bacaan yang dibaca, sel otak juga akan merekam segala sesuatu yang penting dan terkadang mencari celah serta kekurangan dari bahan yang dibaca. Pada akhirnya akan timbul ide serta inovasi baru. Mungkin penerapannya tidak saat itu juga, namun bisa bertahun-tahun sesudahnya. Kegiatan membaca menjadi sebuah kebutuhan yang penting dalam kehidupan sehari-hari saat ini.  
Aktivitas membaca harus bisa dilakukan di manapun dan kapanpun. Namun sayangnya
menumbuhkan kebiasaan membaca terutama untuk anak-anak menjadi problema banyak pihak terutama orang orang tua dan guru. Anak-anak sangat sulit untuk diarahkan membaca. Kemampuan membaca pada anak dan ketidaksukaan mereka pada buku menjadi kendala yang menghambat minat baca.
Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Hasil riset lain juga mengungkapkan bahwa Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand di urutan 59 dan di atas Bostwana urutan 61.
Namun tahukah anda, upaya untuk meningkatkan minat baca dapat dilakukan dilakukan melalui lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Masing-masing elemen didalam lingkungan tersebut bisa melakukan berbagai hal untuk menumbuhkembangkan minat baca. 
Baik instansi maupun perorangan bisa melakukan banyak hal delam rangka meningkatkan minat baca. Dengan sedikit kreatifitas dan dorongan pelan, kita bisa mengatasinya. Hal paling utama tentunya adalah niat dan konsisten dalam melakukannya.

Tidak ada komentar

Harap berkomentar dengan sopan dan sesuai topik

Gambar tema oleh 5ugarless. Diberdayakan oleh Blogger.