Persembahan TBM dan Pegiat Literasi Untuk Indonesia

Saat ini di Indonesia terdapat 4243 Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang resmi dan  terdaftar di aplikasi donasibuku.kemdikbud.go.id (update per tanggal 8 November 2019 Pk. 12.30 wib). Dari jumlah tersebut  berarti terdapat ribuan pegiat literasi di seluruh Wilayah Indonesia. Jika ditambah dengan pegiat literasi dari TBM-TBM yang belum terdaftar di aplikasi donasi buku tersebut. Jumlahnya tentu akan semakin banyak.



Forum Taman Bacaan Masyarakat (Forum TBM) yang di bentuk pada 11 Juli 2005, menjadi organisasi yang berupaya untuk menghimpun dan membangun jalinan kerjasama antar-TBB, pegiat literasi dan berbagai kalangan untuk meningkatkan gerakan literasi di Tanah Air. Saat ini kepengurusan TBM sudah terbentuk di hampir seluruh provinsi Indonesia dan juga  di sejumlah daerah kabupaten/kota di Indonesia.

TBM dan para pegiat literasi hadir di tengah-tengah masyarakat dikarenakan rasa kepedulian dan idealisme yang tinggi. Mereka percaya bahwa membaca dan gerakan literasi adalah jalan menuju perubahan untuk menggapai kehidupan yang lebih baik.

Praktik-praktik baik yang telah dilakukan TBM dan pegiat literasi menciptakan budaya baru di lingkungannya, mereka melahirkan inovasi dan menciptakan lapangan kerja serta wirausahawan yang menggerakkan masyarakat di sekitarnya. Praktik-praktik baik tersebut menegaskan bahwa literasi itu mencerahkan, memperkaya wawasan dan juga memberdayakan.



TBM dan pegiat literasi menjadi cahaya bagi lingkungannya yang membuka wawasan dan mencerahkan masyarakat untuk berdaya dalam mencari solusi atas masalah-masalah yang dihadapi secara bersama-sama dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada di lingkungan sekitarnya.

Undangan Presiden RI kepada pengelola TBM dan pegiat literasi ke istana pada tanggal 2 Mei 2017 yang mendiskusikan perihal literasi adalah bukti konkret apresiasi Negara terkait dukungan gerakan literasi yang dilakukan masyarakat dalam membangun manusia unggul dan berdaya saing. Dan kami cukup bersyukur ketika visi misi Presiden terkait dengan “mengembangkan reformasi sistem pendidikan” literasi menjadi bagian di dalamnya.

Berikut isi dari visi misi Presiden Republik Indonesia poin 8 tentang pendidikan.

“Mempercepat gerakan literasi masyarakat dengan memperbanyak perpustakaan dan taman-taman baca serta pemberian insentif bagi industri perbukuan nasional.”

TBM dan para pegiat literasi adalah energi besar bagi bangsa ini. Sebuah kekuatan dan potensi yang bisa digerakan untuk menjadi mitra yang sangat strategis bagi pemerintah dan seluruh pihak dalam mengedukasi masyarakat, pemberdayaan/advokasi ekonomi masyarakat untuk menggapai kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera. TBM dan pegiat literasi adalah energi literasi bagi bangsa Indonesia.

Dalam rangka menghadiri undangan silaturahmi dengan Mendikbud, Forum TBM menghimpun masukan dari para pengelola TBM dan pegiat literasi. Berikut ini adalah rekomendasi yang kami sarikan dari berbagai masukan tersebut.



Rekomendasi Literasi dari TBM dan Pegiat Literasi untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Bapak Nadiem Anwar Makarim

  1. Aksesibilitas literasi masih menjadi persoalan di negeri ini, terutama di desa-desa. Sebagai bagian dari alternatif pusat ilmu pengetahuan, pengembangan literasi harus bisa menjangkau seluruh masyarakat. 74.957 desa yang tersebar di Indonesia belum sepenuhnya memiliki taman bacaan. Kini baru tercatat 4243 TBM yang terdata secara partisipatif.
  2. Belum dimilikinya platform Cyber TBM untuk mengkoneksikan seluruh TBM. Solusinya adalah menginisiasi dan memanfaatkan www.donasibuku.kemdikbud.go.id sehingga ada database dan jejaring yang kokoh serta terkoneksi.
  3. Di banyak tempat, Taman Bacaan sekarang ini telah bermetamorfosis menjadi area edukasi belajar masyarakat, terutama dalam penguatan pembelajaran vokasi sehingga dimungkinkan menjadi satuan pendidikan alternatif di masyarakat. Namun belum ada regulasi yang memungkinkan diakuinya TBM menjadi Satuan Pendidikan.

Baca juga : Belajar Dengan Kuis Online Mentimeter

Dengan perubahan paradigma pendidikan dunia dari “kualifikasi ke “kompetensi” maka melalui kebijakan dari Mendikbud, TBM dimungkinkan untuk menjadi Satuan Pendidikan nonformal seperti PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini, PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dan LKP (Lembaga Kursus dan Pelatihan) sehingga masyarakat (baik di dalam maupun di luar negeri, terutama Pekerja Migran Indonesia) yang berkehendak untuk mengembangkan kompetensinya bisa diakui dan dilegitimasi sebagai implikasi dari pembelajaran sepanjang hayat.


Solusi/ program yang dapat dilakukan untuk memperkuat TBM dan Forum TBM antara lain:

  • Meningkatkan koordinasi dan kolaborasi Forum TBM serta TBM dalam berbagai program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 
  • Adanya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengenai TBM termasuk izin operasional TBM sehingga pendirian TBM bisa lebih optimal.
  • Meningkatkan program penguatan TBM dan Forum TBM secara kelembagaan (organisasi) serta pengembangan kapasitas pengelola TBM, terutama yang berkaitan dengan pendidikan karakter, pengembangan inovasi, pemanfaatan teknologi, penciptaan lapangan kerja dan kewirausahaan dengan basis pemberdayaan masyarakat, serta konektivitas TBM dengan berbagai pihak. 
  • Meningkatkan program pendukungan bagi TBM, antara lain bahan bacaan (terutama buku anak-anak), sarana prasarana dan kegiatan serta fasilitas pengiriman buku secara gratis bagi masyarakat yang ingin memberikan donasi buku untuk TBM. M
  • Meningkatkan penyelenggaraan festival literasi secara nasional yang melibatkan seluruh unsur yang terkait dalam gerakan literasi.    


Demikian Sebuah Rekomendasi Literasi
untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim yang disampaikan di Jakarta, 11 November 2019 oleh Drs.Firman Hadiansyah Ketua Umum Forum TBM pusat.

Semoga Tuhan senantiasa memberikan bimbingan dan kemudahan bagi kita untuk bersama-sama menjadi bagian dari solusi yang dapat mewujudkan bangsa Indonesia menjadi lebih maju.

Tulisan ini disadur dari Grup WA Forum TBM Indonesia dengan beberapa perubahan kata untuk menghindari 100% plagiarisme


Tidak ada komentar

Harap berkomentar dengan sopan dan sesuai topik

Gambar tema oleh 5ugarless. Diberdayakan oleh Blogger.