Dialog Literasi, Penelitian Manajemen Pendidikan

Malam itu, beberapa anak datang dengan langkah bersemangat, sebagian masih mengenakan pakaian santai selepas Maghrib sebagian lagi memakai kaos TBM Bintang Brilliant yang dimiliki. Mereka hadir bukan untuk membaca seperti biasa, ataupun belajar bersama. Tetapi malam itu datang untuk sebuah undangan khusus, yakni wawancara penelitian (skripsi).


Seorang mahasiswa dari Universitas Sunan Drajat Lamongan, Fakultas Tarbiyah, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, datang bersama seorang temannya. Membawa buku catatan dan pena di tangan. Ia tengah mengerjakan skripsi berjudul “Manajemen Taman Baca Masyarakat Berbasis Pendidikan Informal Terhadap Kemajuan Literasi Siswa”. Penelitian ini dalam rangka tugas sebagai mahasiswa tingkat akhir. Dia melaksanakan penelitian sepanjang Juni–Juli 2025, mencakup observasi, wawancara, dan pengumpulan data lain yang relevan.

Sebelumnya sudah koordinasi melalui WA dan datang berkunjung beberapa bulan sebelumnya. Saat ini baru bisa melanjutkan dengan wawancara langsung. 

Suasana Wawancara Malam Hari

Anak-anak duduk melingkar, sebagian sambil memegang buku favorit mereka. Satu per satu mendapat giliran berbicara. Pertanyaannya beragam. Mulai tentang kapan pertama kali ke TBM, bagaimana kebiasaan membaca, jenis buku yang disukai, kegiatan favorit di TBM, hingga ide mereka untuk membuat TBM lebih menyenangkan.

Jawaban-jawaban itu hadir dengan jujur dan polos. Ada yang berkata kalau kegiatan favorit adalah jalan-jalan. Sesekali senyum terpatri dan Tawa pecah di antara sesi wawancara, mencairkan suasana malam.

Beralih wawancara dengan pengelola 

Setelah sesi dengan anak-anak selesai, giliran pengelola TBM yang diwawancarai. Pembicaraan berlangsung santai, namun penuh makna. Sang peneliti menanyakan banyak hal, mulai dari sejarah berdirinya TBM Bintang Brilliant, jumlah koleksi buku, strategi mengelola kegiatan, hingga tantangan yang dihadapi dalam menjaga minat baca anak-anak.

Pengelola menjelaskan bahwa manajemen TBM bukan hanya soal menyusun jadwal dan mengatur buku, tapi juga membangun hubungan emosional dengan anak-anak dan orang tua. Dukungan dari masyarakat, kreativitas dalam membuat kegiatan, dan keberlanjutan program menjadi kunci yang selama ini dijaga.

Dalam percakapan itu juga muncul pembahasan tentang inovasi yang sedang direncanakan, seperti digitalisasi katalog buku dan pembentukan klub minat khusus. Semua ide ini membuat sang peneliti semakin memahami betapa kompleks, namun menyenangkan, proses mengelola sebuah taman baca.

Ide yang Tumbuh dari Dialog

Wawancara malam itu ternyata lebih dari sekadar mengumpulkan data untuk skripsi. Hasilnya menyumbangkan banyak ide bagi TBM Bintang Brilliant, terutama dalam hal manajemen. Beberapa di antaranya adalah menyusun jadwal kegiatan literasi yang lebih variatif, membuat sistem peminjaman buku yang lebih rapi, serta merencanakan pertemuan rutin untuk membahas ide anak-anak.

Ide baru menempelkan slogan ajakan membaca di ruangan TBM pun terbentuk. Selama ini tidak ada hal semacam itu di TBM sehingga harus segera dilakukan. Begitu juga dengan kartu anggota, bisa dilakukan 

Saran lain yang menarik adalah membentuk kelompok kecil sesuai minat, misalnya kelompok baca dongeng, kelompok penulis cilik, atau klub penjelajah buku pengetahuan. Semua ide ini lahir dari percakapan hangat di malam yang sederhana.

Kenangan yang Tak Terlupa


Fotonya sempat tertumpuk di antara dokumentasi kegiatan lain, hingga nyaris terlupakan. Setelah proses kelulusan, ada kakak KKN yang datang, jadi yang ini sedikit terlupakan. Namun saat ditemukan kembali, setiap gambar terasa seperti pintu yang membuka kembali suasana malam itu—tatapan antusias anak-anak, tawa ringan, hingga obrolan serius dengan pengelola TBM yang penuh dedikasi.

Bagi TBM Bintang Brilliant, wawancara malam itu bukan hanya bagian dari penelitian, tetapi juga refleksi. Dialog yang terjalin memberikan arah baru untuk mengelola taman baca secara lebih efektif dan kreatif. Bagi sang peneliti, malam itu menjadi bab berharga dalam skripsinya. bab yang mencatat bagaimana percakapan sederhana bisa menyalakan nyala literasi di hati anak-anak dan memperkaya wawasan manajemen dari para pengelola.

Sebuah malam, sebuah dialog, dan secercah ide yang akan terus hidup dalam langkah-langkah Kisah TBM ke depan.

Tidak ada komentar

Harap berkomentar dengan sopan dan sesuai topik

Gambar tema oleh 5ugarless. Diberdayakan oleh Blogger.