Kenali 6 Perbedaan Perpustakaan dan TBM Berikut

Saat memunculkan nama Taman Baca, TBM atau Taman Bacaan Masyarakat di ruang publik, masih banyak yang tidak paham. Pasti ada yang bertanya lebih lanjut. Apa itu Taman Baca? Apa itu TBM?. Tapi ketika diberi penjelasan bahwa itu sama dengan perpustakaan, langsung semua memahami. oh... ternyata itu. ... yang ada banyak buku dan ada yang meminjamnya.



TBM yang memiliki nama lain, Pojok baca, Sanggar baca, Ruang Baca , Taman Baca dan lain sebagainya secara fungsi memiliki kesamaan dengan Perpustakaan. Fungsi tersebut adalah menyediakan sarana informasi berupa buku, majalah, tabloid dan sebagainya. Namun pada praktek sebenarnya ada banyak perbedaaan antara Perpustakaan dan TBM yang jarang diketahui.

Supaya pemahaman anda lebih luas, berikut ini beberapa perbedaan antara Perpustakaan dan TBM yang bisa TBM Bintang Brilliant sampaikan.


1. Pengertian/Definisi

Perbedaan perpustakaan dan TBM sudah terlihat nyata dalam pengertian istilah maupun definisinya. Istilah Perpustakaan muncul dalam UU No.43 tahun 2007. Dalam UU tersebut Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak,dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.

Sedangkan pengertian/Definisi TBM muncul dalam petunjuk teknis TBM yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Berdasarkan juknis tersebut, TBM adalah lembaga yang mempromosikan kebiasaan membaca yang menyediakan ruang untuk membaca, berdiskusi, membaca buku, menulis,dan kegiatan serupa lainnya, yang dilengkapi dengan bahan bacaan, seperti buku, majalah, tabloid, surat kabar, komik, dan materi multimedia lainnya, dan didukung oleh sumber daya manusia yang bertindak sebagai motivator.

 


2. Tempat dan Pengelola

Perbedaan mendasar antara Perpustakaan dan TBM bisa dilihat dari tempat dan pengelolanya. Perpustakaan memiliki lokasi atau tempat yang jelas dan cenderung menetap, Pengelolanya juga merupakan seorang yang profesional atau yang disebut dengan pustakawan. Seperti halnya Perpustakaan Sekolah yang ada dalam sekolah, Perpustakaan Daerah yang ada di Kota Kabupaten atau perpustakaan Desa yang ada di Desa.    

Sementara TBM tempat atau lokasinya bisa dimana saja. Ada yang menetap, ada yang mobile (berkeliling). Untuk yang menetap bisa menempati rumah, warung atau bahkan pos ronda. Tergantung keinginan dari pengelolanya yang menjadi motivator sekaligus penggerak kegiatan.

Perpustakan didirikan dan dikelola oleh institusi tertentu. Bisa sekolah, pemerintah daerah, pemerintah desa, kementrian atau yang lainnya. Tergantung dimana mendirikannya. Sedangkan TBM dapat didirikan oleh perorangan atau sekelompok orang yang memiliki tujuan melitersikan masyarakat. Memang ada TBM yang didirikan oleh institusi tertentu, namun jumlahnya tidak terlalu banyak.


3. Keanggotaan 



Pada rekrutment anggota perpustakaan dan TBM juga terlihat bedanya. Pada perpustakaan sekolah misalnya, anggota terbatas untuk warga sekolah yang bersangkutan. Begitu juga dengan perpustakaan umum, ada beberapa pembatasan tertentu untuk menjadi anggota dan meminjam bukunya.

Tapi di TBM tidak ada pembatasan anggota. Semua orang dari semua lapisan usia bisa menjadi anggota. Mereka yang mau meminjam bukunya juga bebas, tidak perlu mendaftar jadi anggota baru dulu untuk meminjam. Ketika mereka meminjam buku, secara otomatis namanya tercatat sebagai anggota.  


4. Formal-Informal

Secara garis besar, perpustakaan lebih identik sebagai lembaga formal. Karena biasanya dimiliki oleh sekolah dan lembaga-lembaga institusi tertentu yang bersifat fomal. Sedangkan TBM sifatnya informal yang tidak terikat dengan instansi tertentu. TBM menjadi layanan pendidikan masyarakat yang bebas dan mandiri.


5. Sarana-Prasarana

Dari segi sarana dan prasarana, Perpustakaan dan TBM teramat jelas perbedaannya. Srana dan prasarana di Perpustakaan pastinya sangat lengkap dan mumpuni karena ditunjang dengan fasiltitas instansi yang menaungi. Tapi di TBM, sarana dan prasarananya sangat terbatas.

Pendanaan yang bersifat personal membuat fasilitas TBM yang ada tidak selengkap perpustakaan. Hanya karena kegigihan dan keuletan dari relawan/penggeraknyalah sehingga demgan sarana prasaran yang terbatas itu bisa terus menghidupkan Taman Baca.

 


6. Cakupan Kegiatan

TBM atau Taman Bacaan Masyarakat bisa terbentuk karena perpustakaan umum dari instansi pemerintah belum bisa menjangkau semua wilayah. Banyak daerah pinggiran/pedesaan yang tidak terjangkau layanan perpustakaan. Meskipun ada perpustakaan keliling, namun tidak dapat memenuhi kebutuhan bahan bacaan di semua wilayah.

TBM (Taman Baca Masyarakat) dibuat lebih fleksibel dan lebih dekat dengan masyarakat.  Dalam melakukan kegiatan tidak banyak aturan yang dibuat sehingga masyarakat dapat leluasa berkunjung atau mengikuti kegiatan. TBM saat ini dapat dijadikan frontline dari layanan perpustakaan dengan membudayakan minat baca dengan lebih friendly.

Jika bermain–main di perpustakaan, akan banyak orang yang memarahi dan melarangnya. Namun jika bermain di TBM itu sah-sah saja. Gak bakalan ada yang melarang. TBM yang kreatif dan rekreatif lebih menarik untuk dikunjungi.

 

Meskipun perpustakaan dan TBM memiliki banyak perbedaan namun perbedaan tersebut tidak  tidak untuk dibanding-bandingkan. Justru dari perbeedaan tersebut bisa saling melengkapi. Ada banyak hal yang bisa dijadikan jalan untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan. 

Tidak ada komentar

Harap berkomentar dengan sopan dan sesuai topik

Gambar tema oleh 5ugarless. Diberdayakan oleh Blogger.